Adanya Sisi Gelap Industri Film Porno di Jepang
Menurut keterangan wanita yang berusia 30 tahun itu, selama 8 bulan ia dicuci otaknya oleh seorang bos produser film JAV dan menuntutnya ke dalam pengadilan.
Sebelumnya pada bulan Maret 2016, kelompok pembela hak asasi di Jepang mengatakan gadis-gadis belia di Negeri Matahari Terbit itu mengalami eksploitasi dan juga pelecehan seksual di industri film porno yang bernilai jutaan dolar.
Mereka menyerukan pemerintah untuk memperketat aturan di industri film porno untuk melindungi kaum hawa.
Poker Online Terpercaya - Pornografi sudah bukan lagi barang tabu di Jepang, dan sejumlah bintang porno perempuan sudah tidak malu-malu lagi tampil di televisi nasional dalam acara bincang-bincang atau menjadi komentator di majalah mingguan.
Namun sisi gelap industri esek-esek itu cukup jarang dibahas, dan Begitu pula dengan hak-hak para bintang porno di industri itu.
Dalam empat tahun terakhir ada 130 kasus yang dialami oleh para gadis belia di industri film porno Jepang, Kasus-kasus itu di antaranya adalah dipaksa berhubungan seks tanpa alat pelindung serta diperkosa secara beramai-ramai ketika saat syuting.
Kebanyakan kasus itu adalah akibat dari adanya penipuan dalam surat kontrak kerja, dan Para gadis belia itu awalnya ditawari menjadi model tapi kemudian malah disuruh bermain film porno.
Ketika mereka sadar telah ditipu dan ingin memutus kontrak, mereka diancam dengan tuntutan hukum, setidaknya ada satu gadis gantung diri setelah ia dipaksa menandatangani kontrak di dalam satu ruangan yang dipenuhi oleh laki-laki.
Industri film porno Jepang bernilai sebesar USD 4,4 miliar (Rp 57 triliun) dan juga selama satu tahun dapat memproduksi sekitar 20 ribu film porno, demikian di lansir dari www.7nagapoker.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.